Senin, 15 Oktober 2018

Penyebab Adanya Sertifikasi Tenaga Pemasang Baja Ringan

Perkembangan dunia properti melaju dengan pesat. Pemakaian genteng metal dan rangka atap baja ringan untuk bangunan men-jadi begitu populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Berkaintan dengan hel tersebut, keberadaan tenaga pemasang baja ringan yang professional dan bersertifikat sangat vital bagi kekua-tan konstruksi struktur rangka atap baja ringan. PT Tata Logam Lestari, yang merupakan produsen genteng metal dan baja ringan di Indonesia, bekerjasama dengan Balai Material dan Peralatan Kon-struksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR menyelenggarakan Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Pemasang Genteng Metal dan Baja Ringan di Indonesia.
Baca Juga: berat besi beton 
Pelatihan dan sertifikasi yang bertajuk “Sahabat Taso” ini diselenggarakan pada 26-27 September 2018, bertempat di RoofMart Karawaci Tangerang, yang diikuti oleh kalangan aplika-tor dan tenaga pemasangan baja ringan di Jabodetabek sebanyak 68 orang.
Artikel Terkait: harga baja ringan per batang 
Kali ini peserta juga memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh pihak Balai Material dan Alat Konstruksi Kementerian PUPR.“Ini adalah sertifikat perdana yang diberikan bagi tenaga pemasang baja ring-an dari pihak Pemerintah,” ungkap Indra Suhada, Kasie Pedayagunaan Balai Material dan Peralatan Kementerian PUPR.
Sementara Hengky Prasetia, Retail Marketing Manager PT Tatalogam Lestari meng ungkapkan dengan diberikannya sertifikat dari pihak Pemerintah merupakan bukti keseriusan pihak Pemerintah untuk melatih tenaga kerja yang terampil. “Ini juga bukti dari ketekunan kami yang sudah berkali-kali mengadakan pelatihan bagi tenaga pemasang baja ringan, agar semuanya mendapatkan standar yang tepat,” kata Hengky.
Melalui kegiatan ini menurut Henky, peserta mendapat edukasi tentang produk baja ringan Taso dengan berbagai keunggulan dan kualitasnya. Ini adalah baja ringan yang diproduksi oleh PT Tatalogam Lestari, perusahaan yang juga menghasilkan produk genteng metal Multiroof dan Sakura Roof.
Pada kesempatan itu juga diperkenalkan Mobile Training Unit (MTU) atau Unit Pelatihan Konstruksi Keliling Direktorat Jenderal Bina Konstruksi (DJBK) Ke-menterian PUPR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar