Jumat, 01 Juni 2018

Inilah Penyebab Warga Bidara Cina Enggan Direlokasi

Sejumlah 43 tempat tinggal di Jalan Sensus, Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur habis dilahap si jago merah Minggu (27/5) awal hari. Warga kebingungan mencari tempat tinggal. Tempat tinggal mereka telah tidak layak dihuni. Sedang posko pengungsian cuma disediakan untuk satu pekan.

" Hanya yang tengah saya fikirkan ini, barusan kita telah lihat ke lokasi, kalau tempat tinggal itu telah tidak layak untuk dihuni. Sedang kita sendiri bingung, kita tidak selama-lamanya memercayakan posko. Tidak selama-lamanya tinggal disini (posko). Akhir posko itu hari Jumat. Sedang warga sekali lagi trauma-traumanya. Ingin tinggal dimana kita? " kata Ketua RW 014, Endang Susanto, Selasa (27/5).

Endang mengatakan ada 43 tempat tinggal yang terbakar. Korban kebakaran sejumlah 72 kepala keluarga (KK) serta 220 jiwa. Saat ini mereka semuanya tinggal di tenda pengungsian di dekat Kali Ciliwung.

Baca Juga: harga keramik granit 

Sampai sekarang ini pertolongan berbentuk sembako serta bahan makanan selalu mengalir ke lokasi pengungsian. Endang juga berterima kasih atas pertolongan serta kepedulian orang-orang ataupun pemerintah. " Alhamdulillah kita semua pada perduli karna kita memanglah mesti sama-sama ikat mengikat untuk membuat ke depan, " katanya.

Artikel Terkait: granit

Sekarang ini yang paling diperlukan beberapa korban yaitu pertolongan material bangunan untuk melakukan perbaikan tempat tinggal mereka hingga dapat dihuni kembali. " Jadi saya mengimbau pada donatur-donatur bila memanglah ada menginginkan (kirim) pertolongan, kita menginginkan pertolongan itu berbentuk material untuk bahan baku, bahan bangunan. Jadi mereka ada penutup untuk tidur, " kata dia.

Warga mengharapkan tetaplah tinggal serta dapat membuat tempat tinggal di lokasi tempat tinggal mereka yang terbakar. Argumennya menurut Endang karna warga sudah tinggal beberapa puluh th. di lingkungan itu.

Bila ada kebijakan pemerintah merelokasi warga ke tempat beda, dia menyebutkan tetaplah menghormati. Cuma saja dia juga mengharapkan pemerintah mengerti hasrat warga.

" Bila kita sesungguhnya tidak ingin menghalangi program pemerintah. Dasarnya kita tidak ingin. Namun kita disini tinggal bukanlah baru satu tahun dua th.. Kita telah turun temurun. Saya sendiri hingga telah miliki cucu. Ibu saya tinggal serta lahir disini, " tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar