Akan tetapi, utk pemrosesan serta peracikan, tim itu bekerjasama dengan pabrik penggilingan di Kabupaten Blitar. Sepanjang sistem penggilingan, Widia memonitor seluruhnya maka paham potensi penjualannya.
Walaupun beraroma harum, pasir itu juga miliki kegunaan beda. Kegunaan yg tidak jauh dari arah awalannya, ialah menyimpan kotoran kucing. Kebanyakan, kucing yg buang kotoran masihlah mesti menutupinya kembali. Hal tersebut dilaksanakan biar kotoran tdk keluarkan bau busuk.
Tetapi, dengan memanfaatkan pasir hasil inovasi Widia dkk, pasir itu automatic menutupi kotoran kucing tersebut. ”Setelah dikencingi, automatic pasirnya dapat menggumpal, ” kata dia.
Dikarenakan, pasir itu miliki kandungan perekat andaikan terserang cairan atau kotoran kucing. Aroma harum yg keluar ini juga memiliki arah.
”Dibuat keluarkan aroma wangi utk melenyapkan bau pesing atau bau gak enak dari kotoran kucing, ” tambah mahasiswi Jurusan Akuntansi UM ini.
Baca Juga: harga cat dinding
Widia tdk mengira, pasir hasil inovasinya bersama-sama timnya nyata-nyatanya banyak digemari warga. Selesai jadi pemenang lomba Pebisnis Day nasional, banyak yg menghubunginya. Widia serta teman-temannya lantas selanjutnya membulatkan niat pasarkan lewat on line.
Artikel Terkait: warna cat kayu
”Dalam 1 minggu saja dapat jual lebih kurang 350 bungkus, ” ujarnya.
Tiap-tiap paket memuat 3 kilo-gram pasir. Harga yg dibandrol termasuk miring, ialah Rp 12. 000 per paket. Dalam 1bulan itu, Widia dkk sukses jual 4 ton pasir dengan keuntungan menggapai Rp 20 juta.
”Ya, alhamdulillah, jualan itu udah banyak yg pesan melalui on line atau di outlet, ” jelas mahasiswa berprestasi itu.
Bahkan juga, mereka udah miliki pelanggan di Surabaya, Blitar, Tulungagung, Malang, serta Jogjakarta. Walaupun demikianlah, mereka tak ingin jemawa. Mereka masihlah pingin membereskan paket pasir Krawil-nya. Sebab itu, dikehendaki dapat mendongkrak kembali penjualan pasir itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar