Selasa, 18 September 2018

Penyebab Marmer Kini Turun Kelas, Kilaunya Kalah Dibanding Granit

Batu mamer sempat jadi barang prestise untuk jadikan lantai rumah.

Akan tetapi sekarang kehadiran batu marmer mulau menghilang serta digantikan dengan batu granit.

Entrepreneur batu Gramer Perdana Desa Gedangan, Kecamatan Campurdrat, Sukarman menyampaikan, marmer Tulungagung kalah kelas bila di banding dengan batu granit.

Batu granit ini semakin banyak diburu kelompok menengah ke atas.

Salah satunya penyebabnya, sekarang makin susah memperoleh marmer dengan alur yang kostum.

" Marmer tentu ada seratnya. Memperoleh serat yang sama dalam jumlahnya besar itu yang sulit, " tutur Sukarman.

Dahulu cuma ada dua type marmer untuk lantai, yakni marmer putih dari Besole serta marmer kuning dari Kecamatan Rejotangan.

Tahun 1996 awalilah diketemukan andesit dari Ponorogo serta Trenggalek.

Saat itu pemanfaatannya hanya untuk andesit bakar.

Andesit yang berbintik-bintik dengan struktur kasar artistik ini banyak digunakan untuk tiang penyangga ataupun tembok pagar.

Pemakaian bebatuan tidak hanya marmer makin bertambah tahun 2005.

Tahun 2012 mulai diketemukan granit serta semakin menggeser marmer.

" Perbedaannya jika andesit ini masih tetap dapat tergesek. Jika granit tidak dapat digores serta begitu mengkilap, " jelas Sukarman.

Baca Juga: Harga Granit 

Di Tulungagung diketahui granit hijau.

Lalu di Puwokerto diketemukan granit abu-abu bertotol yang diketahui dengan granit impala.

Baca Juga: keramik lantai kamar mandi 

Serta di Sumedang ada granit hitam.

Ke-3 type granit berikut yang saat ini kuasai market.

Semenjak ada batu granit, produksi lantai marmer pelan-pelan turun.

Artikel Terkait: galvalum

Bahkan juga sekarang Sukarman cuma melayani pesanan.

" Jika ada pesanan marmer, baru kami produksi. Jika tidak ada pesanan, kami tidak stock produk, " lebih Sukarman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar